Kamis, 18 Oktober 2012

Penyebab Polio




Ass.Wr.Wb.
Teman.......pada awal tahun 2003, kita sempat digemparkan dengan adanya epidemi Polio didaerah Sukabumi - Jawa Barat, yang virusnya identik jenisnya yang ada di Negeria, jadi bisa mungkin adanya tularan warga Indonesia yang di afrika atau timur tengah. Namun kita sebaiknya mengetahui gejala-gejala dan jenis dari virus Polio tersebut, yang menyebabkan penyakit polio. Bisa dilihat diulasan dibawah ini :

Ada sekitar 68 macam golongan entero virus, dan virus polio termasuk golongan enterovirus virus yang ditularkan melalui bercak ludah, air susu dan sumber air yang terkontaminasi virus Polio yang masuk melalui mulut dan hidung kemudian menyebar ke seluruh tubuh, terutama ada di daerah sumsum tulang belakang/otak dan usus. Penyakit Polio yang menyebabkan kesakitan/kematian terutama disebabkan oleh virus polio :

type 1 (Brunhilde) ; 
type 2 (Lansing) 
type 3 (Leon)

Gambar Virus Polio Yang Menyerang Sumsum Tulang  Belakang di Epidemi Dunia Tahun 1950


Virus Polio type 1 merupakan virus Polio yang paling ganas, menyebabkan kelumpuhan dan mudah menyebabkan epidemi. Anehnya yang merupakan pembawa penyakit Polio adalah manusia dewasa, namun yang paling sering terkena justru anak anak di bawah usia 5 tahun (balita). Virus polio merupakan virus yang sulit dihancurkan karena tahan panas, dingin, zat kimia maupun sinar matahari. Selain itu, target organ virus Polio pada manusia sangat spesifik yaitu daerah?daerah khusus di sumsum tulang belakang (60%) dan otak (15%), namun tidak menyerang susunan saraf tepi.
 
Sekitar sembilan puluh lima persen penderita Polio hanya menderita gejala infeksi virus ringan seperti panas yang tak terlalu tinggi, rasa nyeri pada seluruh tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, mata panas, dan muntah-muntah yang timbul 3 - 5 hari
. Setelah kontak dan biasanya sembuh setelah 1-3 hari. Hanya sekitar lima persen akan menderita infeksi virus berat dengan masa berkembang virus (inkubasi) 7 hari hingga 14 hari dengan ciri panas yang sangat tinggi, sakit kepala yang sangat hebat, kaku kuduk, nyeri otot hebat dan dapat disertai dengan berkurangnya rasa sensasi kulit.


Kelemahan otot disertai kelumpuhan otot mulai terjadi bila sumsum tulang belakang mulai terserang virus polio. Selain itu suara yang parau, rasa sakit menelan dan muntah merupakan gejala penyakit Polio bila bagian otak mulai terserang virus. Bila yang terserang manusia dewasa, biasanya mereka akan cepat pulih karena gizi dan kondisi tubuhnya yang relatif kuat. Pada anak usia 5 tahun hingga 18 tahun bila terserang, biasanya hanya terjadi kelemahan pada salah satu bagian kaki atau tangan, namun bagi anak di bawah usia 5 tahun bila terkena infeksi berat biasanya akan menyebabkan kelumpuhan pada salah satu kaki (sebagian besar) atau pada kedua kaki (pada sebagian kecil). 

Tidak semua kelumpuhan disebabkan penyakit Polio, namum dapat pula disebabkan oleh penyakit lain seperti penyakit sebab echovirus, coxsackie virus, penyakit Guillain Barre (alergi di sumsum belakang), penyakit herpes, radang otak, penyakit Tuberkulosa sumsum/otak, beberapa penyakit turunan dan bisul otak sangat menyerupai penyakit Polio. Pada penyakit Polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (nonparalytic Polio atau abortive type), kesembuhan terjadi pada semua kasus. Namun pada type paralitik Polio, limapuluh persen akan sembuh seperti biasa, 25 persen akan menderita kelemahan pada tangan atau kaki, dan hanya dua puluh lima persen yang akan mengalami kelumpuhan yang permanen. Angka kematian dapat terjadi pada sekitar 1% hingga 4% kasus, dan akan lebih meningkat bila yang terserang polio ada di bagian otak. Biasanya kelemahan otot akan hilang sekitar 6 bulan hingga 2 tahun dengan latihan untuk otot yang teratur. 


Satu satunya pencegahan penyakit Polio hingga kini adalah dengan Immunisasi vaksin Polio pada bayi dan anak yang mengandung ketiga jenis virus Polio. Dahulu tersedia vaksin Polio Salk yang disuntikan, dan vaksin Polio Sabin yang diteteskan, namun saat ini yang tersedia di seluruh dunia adalah vaksin Sabin yang diteteskan ke mulut sebanyak 2 tetes. Imunisasi vaksin Polio dimulai dalam 1 seri selama 3 bulan yang dimulai dari usia 2 bulan, dan diulang setiap tahun sekali hingga usia lima tahun. Tentunya vaksinasi hanya dibolehkan bila bayi/anak dalam keadaan sehat, tidak terdapat luka dimulut dan bukan pasca operasi misalnya stelah operasi amandel karena vaksin Polio adalah virus yang telah dilemahkan dan berpotensi sakit bila penerimanya dalan keadaan lemah. 


Imunisasi pada dewasa di Amerika dan di Uni Eropa direkomendasikan bila mereka akan menuju daerah endemis seperti Afrika dan Timur Tengah. Perlu dipikirkan agar di masa mendatang, seluruh TKI dan WNI yang menuju Timur Tengah dan Afrika mendapatkan vaksinasi Polio agar nantinya tidak membawa virus Polio ke Indonesia, mengingat begitu banyak WNI dan TKI yang menuju Timur Tengah dan Afrika. Isolasi kasus Polio perlu dilakukan bila terdapat kasus Polio di suatu tempat karena berpotensi menyebar ke tempat lain. Tentunya dengan informasi yang jelas sehingga tidak menimbulkan salah pengertian di masyarakat luas. Kebersihan perorangan seperti menutup hidung bila bersin, jangan membuang ludah dan ingus sembarangan, membuang tisu bekas ingus dan ludah di tempat yang telah disiapkan, buang air besar di tempat yang telah disediakan serta membilasnya dengan air bersih memperkecil kemungkinan penularan dan terkontaminasi virus Polio.



Nah...Semoga bermanfaat yaa...

Wass.wr.wb.
Arrayhan








sumber : Yayasan Trikora







0 comments:

Posting Komentar

Ditunggu komentarnya yaa...teman..!