QS. Al-'Alaq (96) : 1

" iqra bi-ismi rabbika alladzii khalaqa " ==================== BACALAH dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan

QS. As-Sajdah (32) : 17

" falaa ta'lamu nafsun maa ukhfiya lahum min qurrati a'yunin jazaa-an bimaa kaanuu ya'maluuna " ====================== Tak seorangpun mengetahui berbagai ni'mat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.

QS. Al-Waaqi'ah (56) : 65

" law nasyaau laja'alnaahu huthaaman fazhaltum tafakkahuuna " ================== Kalau Kami kehendaki, benar-benar Kami jadikan dia hancur dan kering, maka jadilah kamu heran dan tercengang.

QS. Al-Mulk (67) : 3

" alladzii khalaqa sab'a samaawaatin thibaaqan maa taraa fii khalqi alrrahmaani min tafaawutin fairji'i albashara hal taraa min futhuurin " ======================== Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang ?

QS.Ar-Rahman (55) : 16

fabi-ayyi aalaa-i rabbikumaa tukadzdzibaani ................. MAKA NIKMAT TUHANMU YANG MANAKAH YANG KAMU DUSTAKAN ?

Kamis, 18 Oktober 2012

Penyebab Polio




Ass.Wr.Wb.
Teman.......pada awal tahun 2003, kita sempat digemparkan dengan adanya epidemi Polio didaerah Sukabumi - Jawa Barat, yang virusnya identik jenisnya yang ada di Negeria, jadi bisa mungkin adanya tularan warga Indonesia yang di afrika atau timur tengah. Namun kita sebaiknya mengetahui gejala-gejala dan jenis dari virus Polio tersebut, yang menyebabkan penyakit polio. Bisa dilihat diulasan dibawah ini :

Ada sekitar 68 macam golongan entero virus, dan virus polio termasuk golongan enterovirus virus yang ditularkan melalui bercak ludah, air susu dan sumber air yang terkontaminasi virus Polio yang masuk melalui mulut dan hidung kemudian menyebar ke seluruh tubuh, terutama ada di daerah sumsum tulang belakang/otak dan usus. Penyakit Polio yang menyebabkan kesakitan/kematian terutama disebabkan oleh virus polio :

type 1 (Brunhilde) ; 
type 2 (Lansing) 
type 3 (Leon)

Gambar Virus Polio Yang Menyerang Sumsum Tulang  Belakang di Epidemi Dunia Tahun 1950


Virus Polio type 1 merupakan virus Polio yang paling ganas, menyebabkan kelumpuhan dan mudah menyebabkan epidemi. Anehnya yang merupakan pembawa penyakit Polio adalah manusia dewasa, namun yang paling sering terkena justru anak anak di bawah usia 5 tahun (balita). Virus polio merupakan virus yang sulit dihancurkan karena tahan panas, dingin, zat kimia maupun sinar matahari. Selain itu, target organ virus Polio pada manusia sangat spesifik yaitu daerah?daerah khusus di sumsum tulang belakang (60%) dan otak (15%), namun tidak menyerang susunan saraf tepi.
 
Sekitar sembilan puluh lima persen penderita Polio hanya menderita gejala infeksi virus ringan seperti panas yang tak terlalu tinggi, rasa nyeri pada seluruh tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, mata panas, dan muntah-muntah yang timbul 3 - 5 hari
. Setelah kontak dan biasanya sembuh setelah 1-3 hari. Hanya sekitar lima persen akan menderita infeksi virus berat dengan masa berkembang virus (inkubasi) 7 hari hingga 14 hari dengan ciri panas yang sangat tinggi, sakit kepala yang sangat hebat, kaku kuduk, nyeri otot hebat dan dapat disertai dengan berkurangnya rasa sensasi kulit.


Kelemahan otot disertai kelumpuhan otot mulai terjadi bila sumsum tulang belakang mulai terserang virus polio. Selain itu suara yang parau, rasa sakit menelan dan muntah merupakan gejala penyakit Polio bila bagian otak mulai terserang virus. Bila yang terserang manusia dewasa, biasanya mereka akan cepat pulih karena gizi dan kondisi tubuhnya yang relatif kuat. Pada anak usia 5 tahun hingga 18 tahun bila terserang, biasanya hanya terjadi kelemahan pada salah satu bagian kaki atau tangan, namun bagi anak di bawah usia 5 tahun bila terkena infeksi berat biasanya akan menyebabkan kelumpuhan pada salah satu kaki (sebagian besar) atau pada kedua kaki (pada sebagian kecil). 

Tidak semua kelumpuhan disebabkan penyakit Polio, namum dapat pula disebabkan oleh penyakit lain seperti penyakit sebab echovirus, coxsackie virus, penyakit Guillain Barre (alergi di sumsum belakang), penyakit herpes, radang otak, penyakit Tuberkulosa sumsum/otak, beberapa penyakit turunan dan bisul otak sangat menyerupai penyakit Polio. Pada penyakit Polio yang tidak menyebabkan kelumpuhan (nonparalytic Polio atau abortive type), kesembuhan terjadi pada semua kasus. Namun pada type paralitik Polio, limapuluh persen akan sembuh seperti biasa, 25 persen akan menderita kelemahan pada tangan atau kaki, dan hanya dua puluh lima persen yang akan mengalami kelumpuhan yang permanen. Angka kematian dapat terjadi pada sekitar 1% hingga 4% kasus, dan akan lebih meningkat bila yang terserang polio ada di bagian otak. Biasanya kelemahan otot akan hilang sekitar 6 bulan hingga 2 tahun dengan latihan untuk otot yang teratur. 


Satu satunya pencegahan penyakit Polio hingga kini adalah dengan Immunisasi vaksin Polio pada bayi dan anak yang mengandung ketiga jenis virus Polio. Dahulu tersedia vaksin Polio Salk yang disuntikan, dan vaksin Polio Sabin yang diteteskan, namun saat ini yang tersedia di seluruh dunia adalah vaksin Sabin yang diteteskan ke mulut sebanyak 2 tetes. Imunisasi vaksin Polio dimulai dalam 1 seri selama 3 bulan yang dimulai dari usia 2 bulan, dan diulang setiap tahun sekali hingga usia lima tahun. Tentunya vaksinasi hanya dibolehkan bila bayi/anak dalam keadaan sehat, tidak terdapat luka dimulut dan bukan pasca operasi misalnya stelah operasi amandel karena vaksin Polio adalah virus yang telah dilemahkan dan berpotensi sakit bila penerimanya dalan keadaan lemah. 


Imunisasi pada dewasa di Amerika dan di Uni Eropa direkomendasikan bila mereka akan menuju daerah endemis seperti Afrika dan Timur Tengah. Perlu dipikirkan agar di masa mendatang, seluruh TKI dan WNI yang menuju Timur Tengah dan Afrika mendapatkan vaksinasi Polio agar nantinya tidak membawa virus Polio ke Indonesia, mengingat begitu banyak WNI dan TKI yang menuju Timur Tengah dan Afrika. Isolasi kasus Polio perlu dilakukan bila terdapat kasus Polio di suatu tempat karena berpotensi menyebar ke tempat lain. Tentunya dengan informasi yang jelas sehingga tidak menimbulkan salah pengertian di masyarakat luas. Kebersihan perorangan seperti menutup hidung bila bersin, jangan membuang ludah dan ingus sembarangan, membuang tisu bekas ingus dan ludah di tempat yang telah disiapkan, buang air besar di tempat yang telah disediakan serta membilasnya dengan air bersih memperkecil kemungkinan penularan dan terkontaminasi virus Polio.



Nah...Semoga bermanfaat yaa...

Wass.wr.wb.
Arrayhan








sumber : Yayasan Trikora







Selasa, 16 Oktober 2012

7 Metode Khitan



Ass.Wr.Wb.
Teman.....sebentar lagi aku mau khitan....wuuiiii...serem ngga yaa..., aah seram apa ngga kurang penting, karena ini khan kewajiban kita sebagai seorang muslim. Namun sebelum memikirkan khitan itu sakit apa tidak, sebaiknya kita perlu mengetahui metode-metode khitan yang ada saat ini.
Kita mengenal setidaknya ada 7 METODE KHITAN, yang akan diulas dibawah ini, disini penting bagi kita untuk memilih metode khitan yang cocok bagi kita.....ok selamat membaca dan memahami yaa..

Mengenal 7 Metode Khitan

Pertama : METODE KLASIK & DORSUMSISI 
Metode klasik sudah banyak ditinggalkan tetapi masih bisa kita temui di daerah pedalaman. Alat yang digunakan adalah sebilah bambu tajam/pisau/silet. Para bong supit alias mantri sunat langsung memotong kulup dengan bambu tajam tersebut tanpa pembiusan. Bekas luka tidak dijahit dan langsung dibungkus dengan kassa/verban sehingga metode ini paling cepat dibandingkan metode yang lain. Cara ini mengandung risiko terjadinya perdarahan dan infeksi, bila tidak dilakukan dengan benar dan steril. Metode Klasik kemudian disempurnakan dengan metode Dorsumsisi, Khitan metode ini sudah menggunakan peralatan medis standar dan merupakan khitan klasik yang masih banyak dipakai sampai saat ini. Di Sunda dikenal dengan sebutan sopak lodong, umumnya bekas luka tidak dijahit walaupun beberapa ahli sunat sudah memodifikasi dengan melakukan pembiusan lokal dan jahitan minimal untuk mengurangi risiko perdarahan.

Kelebihannya peralatan yang digunakan lebih murah dan sederhana, proses memakan waktu cukup singkat, sudah banyak dikenal masyarakat biaya relatif lebih murah serta bisa digunakan untuk bayi/anak dibawah 3 tahun dimana pembuluh darahnya masih kecil. Kekurangannya risiko kepala (glan) terpotong / tersayat sangat tinggi, terutama jika sayatan dibawah klem koher, mukosa kadang lebih panjang sehingga membutuhkan pemotongan ulang, bisa terjadi nekrosis jika jepitan koher terlalu lama, risiko perdarahan tinggi apabila tanpa dilakukan penjahitan. operasi.


Kedua : METODE STANDAR SIRKUMSISI KONVENSIONAL 

Merupakan metode yang paling banyak digunakan hingga saat ini, cara ini merupakan penyempurnaan dari metode dorsumsisi dan merupakan metode standar yang digunakan oleh banyak tenaga dokter maupun mantra (perawat). Alat yang digunakan semuanya sesuai dengan standar medis dan membutuhkan keahlian khusus untuk melakukan metode ini. ( Baca : Cara Khitan Metode Standar).
Kelebihannya peralatannya sudah sesuai standar medis, menggunakan pembiusan local dan benang yang jadi daging, risiko infeksi kecil dan risiko perdarahan tidak ada. Metode ini cocok untuk semua kelompok umur, biayanya cukup terjangkau serta pilihan utama untuk pasien dengan kelainan fimosis. Kekurangannya membutuhkan keahlian khusus dari pengkhitan dan proses waktunya antara 15-20 menit.


Ketiga : METODE LONCENG 

Pada metode ini tidak dilakukan pemotongan kulup. Ujung penis hanya diikat erat sehingga bentuknya mirip lonceng, akibatnya peredaran darahnya tersumbat yang mengakibatkan ujung kulit ini tidak mendapatkan suplai darah, lalu menjadi nekrotik, mati dan nantinya terlepas sendiri. Metode ini memerlukan waktu yang cukup lama, sekitar dua minggu. Alatnya diproduksi di beberapa negara Eropa, Amerika, dan Asia dengan nama Circumcision Cord Device.

Keempat : METODE KLAMP 

Metode Klamp .,ini memilik banyak variasi alat dan nama walaupun perinsipnya sama, yakni kulup (preputium) dijepit dengan suatu alat (umumnya sekali pakai) kemudian dipotong dengan pisau bedah tanpa harus dilakukan penjahitan. Diantaranya adalah : Gomco, Ismail Clamp, Q-Tan, Sunathrone Clamp, Ali’s Clamp, Tara Clamp dan Smart Clamp. Di Indonesia sendiri yang paling banyak berkembang adalah Metode cincin (Tara Clamp) dan Smart Clamp.

Metode Cincin 
Dikenal dengan Metode Tara Clamp,  Dr. T. Gurcharan Singh adalah penemu Tara klamp pada tahun 1990 berupa alat yang terbuat dari plastik dan untuk sekali pakai. Di Indonesia Metode Cincin dicetuskan oleh oleh dr. Sofin, lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada, Yogyakarta dan sudah dipatenkan sejak tahun 2001.

Pada metode ini, ujung kulup dilebarkan, lalu ditahan agar tetap meregang dengan cara memasang semacam cincin dari karet. Biasanya, ujung kulup akan menghitam dan terlepas dengan sendirinya. Prosesnya cukup singkat sekitar 3-5 menit. Kelebihan metoda ini adalah: – Mudah dan aman dalam penggunaan, tidak memerlukan penjahitan dan perban,tidak mengganggu aktivitas sehari-hari pasien,perdarahan minimal bahkan bisa tidak berdarah,tidak sakit setelah khitan, tanpa perawatan pasca khitan dan langsung pakai celana dalam dan celana panjang.

Metode Smart Clamp
Smart klamp merupakan metode dan teknik sunatan yang diperkenalkan sejak tahun 2001 di Jerman dan penemunya adalah dr. Harrie van Baars. Alat smart klamp terdiri atas beberapa ukuran, mulai dari nomor 10, 13, 16, dan 21. Untuk bayi, alat yang dipakai nomor 10, sedangkan orang dewasa nomor 21. Alat ini terbuat dari dua jenis bahan kunci klamp, yakni nilon dan polikarbonat yang dikemas steril dan sekali pakai. Tentu saja lebih aman dan bebas dari penularan penyakit dan infeksi. Smart klamp memberikan perlindungan luka dengan sistem tertutup. Luka sayatan terkunci rapat, tidak memungkinkan masuknya kuman atau mikroorganisme pengganggu.

Pada metode ini pasien akan diukur gland penis-nya, ukuran 0-meter. Setelah diberi anestesi lokal, secara hati-hati preputium dibersihkan dan dibebaskan dari perlengketan dengan gland penis. Batas kulit preputium yang akan dibuang ditandai dengan spidol. Tabung smart klamp dimasukkan ke dalam preputium hingga batas corona gland penis. Lalu, klamp pengunci dimasukkan sesuai arah tabung dan diputar 90 derajat, hingga posisi smart klamp siap terkunci. Setelah posisi kulit yang akan dibuang dipastikan sesuai rencana, juga agar posisi saluran kencing tidak terhalang tabung. Berikutnya, adalah mengunci klamp hingga terdengar bunyi “klik”. Sisi distal preputium dibuang menggunakan pisau bisturi. Kemudian luka dibersihkan dengan obat antiinfeksi dan dibungkus kasa steril. Hingga proses itu, sunat ala smart klamp selesai.Setelah lima hari, smart klamp dilepas dokter atau perawat dengan teknik yang sangat mudah.


Metode Gomco

Klamp ini dibuat pertama kali pada tahun 1934 oleh Hiram S. Yellen, M.D. dan Aaron Goldstein. Alat ini terdiri dari bel logam dan plat datar dengan lubang di dalamnya untuk menempatkan keduanya dalam posisi yang sesuai. Terdapat sebuah sekrup berbentuk lingkaran yang berfungsi memberikan tekanan.

Ismail Clamp 

Ismail Klamp ditemukan oleh Dr Ismail Md Salleh. Alat ini sebenarnya hampir menyerupai alat klamp lainnya, hanya saja alat ini memiliki mekanisme penguncian dengan sistem sekrup, sehingga pemasangan dam pelepasan alat ini sangat mudah tanpa harus merusak alat ini. Saat ini baru tersedia 2 ukuran untuk anak-anak Q-Tan : Alat ini menyerupai Ismail Clamp hanya saja sistem sekrupnya terkunci mati (irreversible locking system) sehingga alat ini tidak mungkin di daur ulang kembali karena pembukaan alat ini harus dengan dipotong. Alat ini belum diproduksi secara massal dan masih merupakan prototype. Saat ini masih diadakan riset yang mendalam sehingga alat ini layak untuk digunakan secara luas.

Sunathrone Clamp
Sunathrone adalah metode sunat dengan kaedah terkini yang ditemukan oleh Dr Mohammad Tasron Surat, dokter kelahiran Malaysia. Keistimewaan Sunathrone ini adalah kerana praktis dan proses penyembuhannya lebih cepat. Alat khitan sekali pakai ini akan tertanggal sendiri, serta tidak memerlukan perawatan khusus. Setelah khitan dapat langsung memakai celana dan beraktivitas tanpa rasa sakit.[22]
Ali’s Clamp : Alat ini mirip dengan Smart Klamp, hanya saja tabung klem-nya didesain miring dengan pertimbangan agar mengikuti kontur glans penis.


Kelima : METODE “LASER” ELECTROCAUTERY 


Metode ini sedang booming dan marak di masyarakat dan lebih dikenal dengan sebutan “Khitan Laser”. Penamaan ini sesunnguhnya kurang tepat karena alat yang digunakan samasekali tidak menggunakan Laser akan tetapi menggunakan “elemen” yang dipanaskan. Alatnya berbentuk seperti pistol dengan dua buah lempeng kawat di ujungnya yang saling berhubungan. Jika dialiri listrik, ujung logam akan panas dan memerah. Elemen yang memerah tersebut digunakan untuk memotong kulup.

Khitan dengan solder panas ini kelebihannya adalah cepat, mudah menghentikan perdarahan yang ringan serta cocok untuk anak dibawah usia 3 tahun dimana pembuluh darahnya kecil. Kekurangannya adalah menimbulkan bau yang menyengat seperti “sate” serta dapat menyebabkan luka bakar, metode ini membutuhkan energi listrik (PLN) sebagai sumber daya dimana jika ada kebocoran (kerusakan) alat, dapat terjadi sengatan listrik yang berisiko bagi pasien maupun operator. Untuk proses penyembuhan, dibandingkan dengan cara konvensional itu sifatnya relatif karena tergantung dari sterilisasi alat yang dipakai, proses pengerjaanya dan kebersihan individu yang disunat.

Keenam : METODE FLASHCUTTER 

Metode ini merupakan pengembangan dari metode elektrokautery. Bedanya terletak pada pisaunya yang terbuat dari logam yang lurus (kencang) dan tajam. Flashcutter langsung dapat hidup (tanpa PLN) karena didalamnya sudah terdapat energi dari rechargeable battery buatan Matshusita Jepang.
Flashcutter pertamakali diluncurkan di Indonesaia tahun 2006 oleh Uniceff Corporation. Cara pemotongan pada khitan sama seperti mempergunakan pisau bedah (digesek, diiris). Dalam hitungan detik preputium terpotong dengan sempurna, (tanpa pendarahan, dan dengan luka bakar sangat minimal).

Ketujuh : METODE LASER CO2 

Istilah yang lebih tepat untuk “Khitan Laser” yang sesungguhnya adalah dengan metode ini. Fasilitas Laser CO2 sudah tersedia di Indonesia. Salah satunya, di Jakarta. Laser yang digunakan adalah laser CO2 Suretouch dari Sharplan. Berikut tahapan sunat dengan laser tersebut: Setelah disuntik kebal (anaestesi lokal), preputium ditarik, dan dijepit dengan klem. Laser CO2 digunakan untuk memotong kulit yang berlebih.Setelah klem dilepas,kulit telah terpotong dan tersambung dengan baik, tanpa setetes darahpun keluar. Walaupun demikian kulit harus tetap dijahit supaya penyembuhan sempurna. Dalam waktu 10-15 menit, sunat selesai. Cara sirkumsisi seperti ini cocok untuk anak pra-pubertal, kelebihannya operasi cepat, perdarahan tidak ada/ sangat sedikit, penyembuhan cepat, rasa sakit setelah terapi minimal, aman dan hasil secara estetik lebih baik.. dan prosedur ini cocok untuk sunat yang dilakukan pada umur agak dewasa karena rasa sakit, yang ditimbulkan oleh sunat cara operasi untuk orang sudah cukup berumur lebih parah daripada jika dilakukan pada usia muda dan lukanya pun agak lama sembuhnya. Kelemahan dari cara laser adalah masalah harga yang relatif mahal dan hanya ada di Rumah Sakit besar.


Apapun metode yang anda pilih tentu memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Namun demikian ada sedikit Tips dari saya bagi anda untuk memilih metode khitan :

  1. Ikhlaskan niat bahwa Khitan merupakan tuntunan syariat agama yang sangat mulia, Berdo’alah hanya kepada Allah Ta’ala semata agar diberikan kemudahan.
  2. Sebelum prosesi khitan sebaiknya dalam suasana yang santai dan tenang, sertai do'a bersama untuk keselamatan dan keberkahan oleh orang tua atau ahli agama.
  3. Hindari memilih hari-hari baik tertentu untuk khitan berdasarkan “terawangan” para kyai/paranormal, agar Anda terhindar dari kesyirikan yang dilarang. Semua hari pada dasarnya baik dan tidak ada hari buruk namun Anda diperbolehkan memilih waktu yang tepat sesuai dengan pekerjaan Anda atau liburan sekolah anak, Bagaimanapun juga anak Anda butuh didampingi dan support dari orang tuanya ketika di khitan dan biarkan ia cuti sejenak dari sekolah/aktivitasnya agar mempercepat kesembuhan.
  4. Sebaiknya Anda datang ke dokter. Tehnik apa yang akan Anda pilih tergantung Anda sendiri. Kalau dengan teknik konvensional, semua dokter biasanya bisa mengerjakan.
  5. Tanyakan kepada sahabat dan kerabat tempat khitan yang baik, agar anda memperoleh informasi yang benar dan dapat berbagi pengalaman.
  6. Sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda, Metode konvensional umumnya sangat terjangkau. Metode elektrokauter, klamp dan flashcutter agak mahal sedangkan laser CO2 mungkin yang paling mahal dan hanya ada di Rumah Sakit besar. Jika ingin mengikuti khitanan masal pastikan bahwa ada dokter penanggungjawab, sehingga jika ada masalah memudahkan Anda untuk berkoordinasi.
sumber : http://sirkumsisi-medis.blogspot.com/

Nah....dari uraian diatas, yang paling cocok bagi mu yang mana ya...?

Wass.wr.wb.
Arrayhan











Jumat, 05 Oktober 2012

Cara Menghitung Akar Pangkat Tanpa Kalkulator

Ass.Wr.Wb.
Kawan....Beberapa hari ini aku dipusingkan tentang Matematika dengan topik AKAR PANGKAT.  Setelah tanya-tanya ke mbah google.....aaah...ternyata mudah juga menghitung akar pangkat tanpa kalkulator, meskipun ada jalan yang mudah lagi yaitu Melihat Tabel Akar Pangkat....hehehe, tapi khan kita harus bisa kreatif untuk mencari cara mudah tanpa lihat tabel. Inilah Tips dan Triks nya , selamat menyimak dengan sungguh-sungguh ya.....










Nah....apakah pejelasan diatas sudah bisa dimengerti ?.....coba dengan perbanyak soal-soal lain untuk latihan agar jadi lancar ya kawan.... 

Semoga bermanfaat..... 

Wass.Wr.Wb. 
Arrayhan